Keberanian
Oleh: Devi P. Lestari, S. Pd.
Sudah berulang kali aku tersasar. Ini sebab ulah peta digital di gawai ku. Sejak saat itu aku berjanji tak akan menggunakan peta digital lagi. Lebih baik kembali ke jaman dahulu.
Benar saja. Aku mendapat amanah untuk mengantarkan surat ke beberapa alamat sekolah. Kalau saja sekolah itu pernah aku kunjungi, tentu tak akan jadi masalah. Namun aku harus melakukan sebuah pencarian letak sekolah dengan hanya berbekal daftar alamat sekolah. Memang itu masih satu kota dengan tempat aku tinggal. Tapi menginjak wilayahnya saja, aku belum pernah. Karena aku suka tantangan, aku akan segera selesaikan.
Harusnya aku janjian dulu dengan orang yang bersangkutan atau setidaknya ada kenalan di beberapa sekolah tersebut. Sayangnya, aku tak punya kontak yang bisa dihubungi. Hujan yang menemani ku dalam pencarian alamat, mampu menguji kesabaran ku.
Jikalau hari cerah, aku akan banyak menemui orang di pinggir jalan. Itu artinya ada peluang besar untuk aku bertanya tentang alamat yang sedang ku cari. Nyatanya tidak. Aku harus menelusuri jalan yang sepi di daerah perbatasan, semacam pinggiran kota yang masih asing bagiku.
Aku yakin bahwa hujan membawa berkah. Dari keyakinan itu, mungkin Tuhan hadirkan orang yang tepat untuk bisa diminta tolong menunjukkan alamat. Ya, satu persatu alamat sudah ku tuju. Bisa jadi aku takkan pernah menemukan alamat sekolah itu tanpa aku punya keinginan untuk bertanya kepada orang yang belum pernah aku temui.
Keberanian untuk mau bertanya kepada orang yang tak dikenal sudah jarang ditemui. Banyak orang lebih mengandalkan peta digital. Tidak bagi diriku.
.
@ruang_nulis
Rumah Belajar 